Kamis, 17 November 2011

memandang sebelah mata

izinkan saya berbagi cerita mengenai sahabat saya yang sedang berjuang untuk meraih impiannya yang memang dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. tetapi' sahabat saya ini yakin dan bisa meraih semua itu dengan usahanya sendiri tanpa merepotkan kedua orang tuanya .


Setelah menerima ijazah terakhirku di sekolah menengah atas , aku bersyukur karena bisa mendapatkannya dengan jerih payahku sendiri dan bersyukur karena Allah telah menjawab semua doa-doaku selama ini.


Kupandangi ijazah bersampul biru itu , sesekali tersenyum puas melihat hasil yang dapat ku raih.


Aku terduduk di meja riasku dan terus ku pandangi ijazah itu,
senyumku terus memudar ketika kupandangi diriku sendiri di depan cermin.


"ya Allah apa aku bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi negeri"

dan seketika saja terlintas bayangan saat aku menerima surat kelulusanku,

teman teman lain bersorak sorai gembira, berlari kesana kemari, berpelukan, berteriak, bahkan tak sedikit yang menangis bahagia.

Akupun tersenyum puas di tengah kerumunan mereka "aku lulus" ,

mereka masih bersorak sorai dan salah satu diantara mereka bertanya "hey' mau lanjutin kemana nih ?"

mereka silih berganti menjawab dengan pastinya " aku disini, aku disana, aku di PTN, aku mau keluar kota kawand " begitu bahagianya mereka karena akan melanjutkan studi.a ke perguruan tinggi negeri. Aku kembali tersenyum melihat tingkah mereka ,


akupun punya mimpi yang sama dengan mereka yaitu bisa bersekolah lagi ke perguruan tinggi'
tekad ku begitu kuat tapi karena kondisi keluarga ku sedang tidak memungkinkan akhirnya harus aku pendam mimpi itu'

teman yang tadi bertanya kepada mereka kini menghampiriku dan bertanya "kalo kamu mau lanjut kemana ?" aku terdiam , teman teman yang lain pun menoleh ke arahku
"ohh insyaAllah aku tahun depan, kasihan ibu ku, tapi aku sedang mencoba program beasiswa yang di selengarakan oleh salah satu produk rokok"

"owh' good luck yah" ,

aku kembali terdiam dan teman teman yang lain kembali pada riuhnya pembicaraan mereka' sebenarnya aku iri pada mereka yang bisa melanjtkan sekolahnya dengan uang orang tuanya
yang hari ini minta besok di kabulkan.

Aku pun ikut tersenyum melihat teman teman membicarakan tentang kuliah dan hidup barunya.

Aku kembali memperhatikan diriku di hadapan cermin "bahkan akupun iri melihat kekasihku bisa bersekolah kembali dan aku merasa malu dihadapan kedua orang tuanya" , ingatanku kembali melayang pada peristiwa dimana aku bertemu dengan keluarga kekasihku,

aku merasa rendah ketika pertanyaan mengenai masa depanku di lontarkan, aku hanya tersenyum dan berkata "aku ingin membahagiakan orang tuaku dahulu dengan membantu mereka mencari uang" .
Aku kembali terdiam dan tersenyum, ku jadikan pertanyaan itu sebagai motivasi ku kedepannya.


Aku kembali tersadar dengan ingatan ku' tak terasa air maaaata telah jatuh membasahi pipiku !!
"aku merasa rendah ya Allah tapi kujadikan semua itu sebagai acuanku untuk maju demi kehidupanku dan keluargaku"

aku hapus air mata ini dan mengepal tangan kananku sebagai tanda OPTIMIS bahwa AKU BISA !! :)


created by RiaMardalena 1704

Tidak ada komentar:

Posting Komentar