Kamis, 10 November 2011

anak langit yang berprestasi


Anak Langit yang berprestasi . . . . .



Tangerang, April  2010




Di tengah-tengah kota tangerang yang terbilang modern dengan gedung-gedung yang menjulang tinggi ternyata masih ada yang tinggal di bantaran sungai Cisadane. Iiia, kalian pasti belum tahu bahwa ternyata ada lho yang tinggal di pinggiran sungai Cisadane, salah satu contohnya adalah “Foundation AnaKlangit”. tepatnya di Jl Akses tanah gocap Karawaci ilir,walaupun tempat ini berada di kawasan pinggiran sungai, tapi saat kami mengunjungi tempat itu ternyata kenyamanan dan keindahan terlihat di sana. Kalian tentunya belum mengetahui benarkan, apa itu Foundation AnaKlangit? Kita ulas yukk,, hm tempat itu adalah hunian untuk  anak-anak (dengan berbagai latar belakang) yang sebagian dari mereka sudah tidak mempunyai keluarga yang utuh, Kalian pasti bertanya-tanya kenapa sih di beri nama AnaKlangit?, “Sebenarnya AnaKlangit itu satu kata yang artinya saya kelangit jadi maksudnya itu kami mempunyai cita-cita setinggi langit” ujar ka Abdi yang sedang kami wawancarai. Memang kebanyakan orang menyebutnya Anak Langit tapi sebenarnya bukan, itu satu kata lho. AnaKlangit ini berdiri pada tanggal 26 Ramadhan tahun 2005, ”awalnya hanya sekedar obrolan-obrolan sekumpulan anak muda biasa, tapi atas ide dan restu dari Allah SWT. akhirnya terbentuklah tempat ini” lanjutnya. Dan dengan modal seadanya mereka membuat pendopo pertama yang awalnya tempat ini berada di SD Sukasari 4. Setelah beberapa bulan berdiri akhirnya Pemerintah setempat dan para Donatur ikut membiayai tempat itu.



Di AnaKlangit Sekitar 60 anak belajar di sana, anak-anak tersebut dari berbagai wilayah di Indonesia mulai dari daerah tangerang, Gresik, Tegal, Indramayu, Jakarta sampai Lampung pun ada. Tapi yang aktif disana sekitar 30 orang, “saya tingal di Tangerang ini sekitar umur 9 tahun, dan bergabung di AnaKlangit sekitar umur 14 tahun. Awalnya saya tinggal di jalan dekat lampu merah. ” kata Sarip (19). salah satu anak yang di AnaKlangit yang sedang bermain gitar. Sarip adalah anak yang sudah tidak tinggal lagi bersama orang tuanya, bahkan sarip sejak kecil sudah mengamen untuk menghidupi dirinya yang hanya tinggal sendiri di kota Tangerang. Lain lagi dengan Doni alias Bule (22) ia anak yang dari Lampung sengaja untuk merantau ke Tangerang karena ia tidak ingin menyusahkan orang tua di Lampung. Di Tangerang nasib Bule sama dengan Sarip ia pun mengamen di lampu merah Veteran. Setelah itu akhirnya Bule ikut bergabung di AnaKlangit,  “Dulu saya sama seperti Sarip yaitu menjadi pengamen, uh banyak banget pengalamannya, saya hampir di tangkap Satpol PP tapi untungnya saya punya KTP (Kartu Tanda Penduduk), gak jadi deh di tangkepnya!” lanjut Bule.  Dan masih banyak lagi anak-anak yang tinggal disana yang tak sempat kami wawancarai karena sedang sibuk bermain bola. Walaupun dengan cara mengamen tetapi mereka tetap sadar diri bahwa banyak sekali resiko dan tantangan yang harus mereka hadapi ketika berda di jalanan. “Dulu saya sempet berantem sama temen sesama pengamen cuma gara-gara kalah cepat untuk mendapatkan tempat ngamen, eh akhirnya saya di ajak berantem tapi  ya sudahlah saya ngalah aja,, sabar ” ujar sarip. Di AnakLangit ini suasana kekeluargaan dan kebersamaan (kekompakan) sangat terlihat sore itu ketika mereka sedang asyik bermain bola dan setelah mereka selesai bermain barulah membersihkan badan mereka dengan berenang di sungai Cisadane. Di tempat ini Andik-andik di ajarkan untuk saling membantu dan menghargai satu sama lain, dan di tempat ini tidak ada peraturan yang membuat mereka takut, tapi mungkin hanya sebuah teguran jika ada Andik-andik yang nakal.

Walaupun mereka tinggal di tempat yang sangat sederhana tapi  mereka mempunyai segudang prestasi yang membanggakan. Contohnya: Kempo (seni beladiri dari Jepang). Ternyata ada atlet yang sangat berprestasi bahkan sampai mendapatkan penghargaan. Contoh lainnya adalah di bidang musik, mereka sangat berpotensi di bidang ini dan sirkus perkusi lah salah satunya. Perkusi menggnakan barang-barang bekas, dan lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu dari kreasi atau ciptaan mereka sendiri bersama pembina mereka. Dan mereka pun sering mementaskan aksi mereka di panggung kreasi di tempat itu, biasanya dilaksanakan pada saat ada event-event tertentu sampai akhirnya mereka mendapatkan pengahargaan dari musisi legendaris Iwan Fals. Prestasi lainnya adalah di bidang kerajinan tangan yaitu mengelola barang-barang bekas menjadi barang yang berguna dan layak di pakai. Contohnya: Pembuatan sepatu bergambar, memanfaatkan kardus bekas gulungan kain/ bahan, menjadi celengan yang di lapisi pasir pantai. Masih banyak lagi kreasi-kreasi mereka yang sampai akhirnya mendapatkan penghargaan dari Universitas Tarumanegara. Sampai walikota Tangerang pun memberikan penghargaan yang ditujukan kepada AnaKlangit karena mengikuti karnaval musik jalanan . Walaupun mereka sering mendapatkan penghargaan tapi mereka masih tetap rendah hati.Alhamdulillah, tapi lebih baik penghargaan dari Allah melainkan dari orang lain, tapi kami masih tetap bersyukur kok! berarti masih ada yang peduli sama AnaKlangit.” Ujar ka Glenn salah satu pengurus anaKlangit. Memang perlu perjuangan yang sangat besar untuk mendapatkan suatu kesuksesan, hm,, ternyata gak semuanya  lho anak-anak yang tinggal di jalanan itu tidak mempunyai prestasi buktinya anak-anak di AnaKlangit bisa mencapai cita-citanya setinggi langit. Semangat terus untuk anak-anak di AnakLangit dan terutama anak-anak di Indonesia. (Red CN)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar